Paris Barantai

Image by FlamingText.com
Image by FlamingText.com

welcome

Di bumi kalimantan tempat kami tidur makan serta minum dari sungai - sungainya yg jernih
kami terima pendatang dari mana saja tanpa terkecuali hanya satu yg kami pinta jgn usik hutan dan alam kami


Seni & Budaya Kalimantan



Pontianak Gelar Festival Budaya Melayu VI

Pontianak, Demi melestarikan kebudayaan Melayu, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat (Kalbar), rencananya akan menggelar Festival Seni Budaya Melayu VI pada November 2010. Kegiatan ini akan difokuskan di Kota Pontianak.
Rancangan kegiatan telah disiapkan pengurus MABM Kalbar dalam rapat yang dilaksanakan di Rumah Adat Melayu, Sabtu (19/6/2010). Ketua MABM Kalbar, Chairil Effendy menyatakan Festival Seni Budaya Melayu merupakan agenda penting agar masyarakat melayu peduli dengan seni budaya yang ada di Kalbar. “FSBM sebelumnya direncanakan di Kapuas Hulu, karena sedang dalam penyelesaian pembangunan rumah melayu, maka pelaksanaan FSBM di serahkan ke DPP MABM Kalbar,” ujar Chairil.
Menurutnya FSBM merupakan agenda tahunan MABM. Berbagai agenda acara sudah dipersiapakan seperti perlombaan terkait dengan budaya melayu di Kalbar seperti lomba lagu daerah, hadrah, tepung tawar, pameran hasil kebun melayu, masakan khas daerah, pemilihan bujang dara, serta seminar tentang budaya. Selain itu, akan dilaksanakan pawai yang melibatkan peserta dari luar daerah dan luar negeri. Ketua Pelaksana FSBM, Awang Sofyan Rozali mengatakan diselenggrakan agenda tahunan ini sebagai bentuk pelestarian kebudayaan dan pariwisata dalam konteks memperkaya kebudayaan Kalbar.
Seni dan budaya di daerah Kalimantan Selatan seolah lindap ditelan zaman. Dulu waktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar, berbagai macam kesenian dan kebudayaan daerah ini begitu banyak, namun setelah roda pemerintahan ini terus berputar seiring bercampurnya ideolgi daerah bahkan manca negara yang masuk kedaerah Kalsel, kebudayaan itu seolah ditelan bumi karena pengaruh berbagai macam kehidupan. Ini tak pantas dibiarkan, bagi generasi muda seperti kita inilah yang harus berjuang untuk mempertahankan kebudayaan dan kesenian kita, jangan sampai menjadi sejarah dengan tergantinya budaya asing. terlihat seorang ibu sedang merajut tanggui di rumah adat banjar (gajah baliku) ini sudah jarang ditemukan. marilah kita membudayakan kebudayaan kita, menjadikan kesenian daerah kita terus berkembang untuk anak cucu serta generasi yang akan datang.

Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Disamping itu pula tarian Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand propertis sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan. Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.******

*** Arsyad Indradi
Ketua/Pelatih "Galuh Marikit Dance Gruop " Banjarbaru










Baju Dayak


Sekelompok penari wanita dalam pakaian adat dayak Kalimantan. Baju adat dengan warna dasar hitam dipadu dengan motif kembang-kembang berwarna warni seperti kuning, putih, biru muda, oranye, dan merah. Ditambah dengan asesoris pelengkap seperti topi dan bulu burung.

Pakaian adat pernikahan Banjarmasin - Kalimantan Selatan

Pakaian adat pernikahan Banjarmasin - Kalimantan Selatan